This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 20 Desember 2011

Pemuda dan Sosialisasi

Definisi Organisasi
Istilah Organisasi bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, karena dari pertama kita menimba ilmu pada tingkat pertama, kita sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti OSIS. Dalam kehidupan bermasyarakat pun sering kita jumpai yang namanya organisasi, baik organisasi kepemudaan dan bahkan sampai organisasi kepemerintahan. Tapi tahukah Anda arti dari pengertian organisasi itu sendiri? Banyak para pakar dunia yang memaparkan pengertian atau definisi organisasi, dimana dari pengertian-definisi organisasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.

Organisasi kepemudaan sebelum Indonesia merdeka
Sebelum Indonesia merdeka, negara kita memiliki berbagai organisasi kepemudaan yang beranggotakan para pemuda-pemudi Indonesia baik yang bersifat nasional maupun kedaerahan. Berikut ini adalah daftar beberapa organisasi perkumpulan pemuda di Indonesia :

1. Budi Utomo / Boedi Oetomo
Budu Utomo berdiri pada tahun 1908 yang pada awal mula berdirinya merupakan organisasi pelajar yang ruang lingkupnya masih kedaerahan, namun pada perkembangannya berubah menjadi organisasi perkumpulan pemuda nasional.

2. Trikoro Dharmo / Tri Koro Dharmo
Trikoro Dharmo adalah sebuah perkumpulan pemuda yang berasal dari Jawa pada tahun 1915 di gedung kebangkitan nasional. Organisasi ini kemudian mengubah nama menjadi Jong Jawa pada kongres di Solo. Arti definisi / pengertian dari tri koro dharmo adalah Tiga Tujuan Mulia.

3. Jong Sumatra Bond (Persatuan Pemuda Sumatra)
Organisasi oni berdiri pada tahun 1917 yang memiliki tujuan untuk mempererat hubungan antar pelajar yang berasal dari sumatera. Beberapa toko terkenal dari organisasi ini yaitu seperti M. Hatta dsan M. Yamin.

4. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
Organisasi yang satu ini berdiri pada tahun 1925 yang diprakarsa oleh mahasiswa Jakarta dan Bandung dengan tujuan untuk Kemerdekaan Indonesia.

5. Jong Indonesia
Perkumpulan pemuda dan pemudi ini didirikan pada tahun 1927 di Bandung di mana kemudian organisasi ini diubah menjadi Pemuda Indonesia untuk yang berjenis kelamin laki-laki dan Putri Indonesia bagi yang perempuan. Pemuda Indonesia membuat kongres di mana pada kongres yang kedua menghasilkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

6. Indonesia Muda
Indonesia Muda adalah organisasi nasional yang lahir karena dorongan Sumpah Pemuda pada tahun 1930 sebagai peleburan banyak organisasi pemuda daerah / lokal.

7. Organisasi Perkumpulan Daerah
Setelah muncul jong jawa dan jong sumatra bond, maka bermunculanlah organisasi lokal kedaerahan lain seperti jong celebes, jong ambon, jong minahasa, dan lain sebagainya.

Itulah sekilas sejarah organisasi kepemudaan di Indonesia sebelum era kemerdekaan, nah sekarang saya akan membahas organisasi kepemudaan dijaman sekarang setelah kemerdekaan. Yang akan saya bahas sekarang adalah organisasi yang umumnya terdapat disetiap wilayah baik itu desa, kota dan yang lainnya.

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.

karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan generasi muda yanmg berada di Desa / Kelurahan dalam bidang Usaha Kesejahteraan Sosial. Sebagai wadah pembinaan tentu saja mempunyai beberapa program yang akan dilaksanakan yang melibatkan seluruh komponen dan potensi yang ada di Desa / Kelurahan yang bersangkutan.

Sebagai Lembaga / Organisasi yang bergerak di bidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan berfungsi sebagai subyek. Karang Taruna sedapat mungkin mampu menunjukkan fungsi dan peranannya secara optimal.

Sebagai organisasi tentunya harus memiliki susunan pengurus dan anggota yang lengkap dan masing-masing anggota dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan bidang tugasnya serta dapat dapat bekerja sama dengan didukung oleh administrasi yang tertib dan teratur.

Memiliki program kegiatatan yang jelas sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada disekitarnya Program Kegiatan Karang Taruna belangsung secara melembaga terarah dan berkesinambungan serta melibatkan seluruh unsur generasi muda yang ada. 

Kemampuan untuk menghimpun dana secara tetap baik yang bersumber dari Pemerintah maupun swadaya masyarakat untuk pelaksanaan program masyarakat kegiatannya.
Karang Taruna harus memiliki sarana prasarana yang memadai baik secara tertulis maupun administrasi Keberadaan Karang Taruna harus mampu menunjukkan peran dan fungsinya secara optimal di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat memberikan legetimasi dan kepercayaan kepada komponen-komponen yang lain yang sama-sama berpatisipasi dalam Pembangunan Desa / Keluraharan khususnya pembangunan dalam pembangunan dalam bidang Kesejahteraan Sosial, salah satu komponen yang berperan dalam pembangunan Desa / Kelurahan adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ).

LPM bersama-sama dengan komponen-komponen yang lain sesuai dengan tugas, fungsi dan perananya berkepentingan membangun Desa / Kelurahan masing-masing. Mengetahui bahwa LPM sebagai lembaga masyarakat yang mewadahi segenap aspirasi masyarakat dalam Pembangunan Desa / Kelurahan secara menyeluruh ( Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, Pertahana dan Keamanan ) dan mempunyai tugas yang menyelenggarakan musyawarah Desa / Kelurahan maka Karang Taruna sebagai salah satu bagian dari partisipasi pembangunan bidang kesejahteraan sosial akan selalu koordinasi, konsultasi, koreksi dan memberikan kritik / saran maupun bentuk yang lain dengan LPM.

Pemberdayaan Karang Taruna dengan program LPM dalam Usaha Kesejahteraan Sosial ( UKS ). Telah di ketahui bersama bahwa Karang Taruna sebagai organisasi sosial kepemudaan yang ada di Desa / Kelurahan mempunyai tugas pokok yaitu : bersama-sama pemerintah menangani permasalahan sosial ( Pembangunan dibidang Kesejahteraan Sosial ). Sebagai organisasi Karang Taruna mempunyai program yang disesuaikan dengan kepentingan / keadaan masyarakat Desa / Kelurahan masing-masing.

Dalam program / kegiatan yang dilaksanakan LPM dan setelah dicermati, dikaji dan dipahami maka dapat ditarik suatu garis kerjasama koordinasi, saling mengisi, saling mendukung dan saling sumbang saran dengan program / kegiatan Karang Taruna sebagai bagian dari partisipasi masyarakat khususnya generasi muda, bidang Usaha Kesejahteraan Sosial, program-programnya akan dilaksanakan bersama-sama membahu pemerintah dalam pembangunan di Desa / Kelurahan meskipun Karang Taruna kosentrasinya pada Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial..

Sesuai dengan kondisi masing-masing Karang Tarunanya. Karang Taruna diharapkan mampu menyikapi dan menangani berbagi permasalahan kesejahteraan sosial para pemuda dan warga masyarakat umumnya, LPM sebagai wahana partisipasi masyarakat ( salah satunya Karang Taruna ) akan selalu memberikan spirit, dorongan dan membantu pembangunan Karang Taruna melalui program-program yang telah direncanakan Karang Taruna. Karang Taruna yang telah siap dengan program-programnya dan telah dikoordinasikan disingkronkan dengan LPM akan segera memberikan pelayanan kesejahteraan sosial sesuai yang diharapkan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali ( Pemerintah Provinsi Bali ) mengingat Karang Taruna sebagai ujung tombaknya dan berarti pula Karang Taruna mengisi kegiatan LPM. 

Dengan bekal kemampuan dan kemapanan yang optimal, Karang Taruna akan mampu secara maksimal menangani permasalahan kesejahteraan sosial, sehingga permasalahan sosial yang ada di Desa / Kelurahan akan menjadi berkurang / hilang.

Dengan demikian LPM mampu memberikan kontribusi kepada Karang Taruna secara optimal melalui program-programnya dan masyarakat sendiri merasakan dampaknya yaitu permasalahan sosial berkurang, kesejahteraan sosial meningkat dan kesetiakawanan sosial maupun kebersamaan sosial menjadi kental.

Beberapa program UKS Karang Taruna yang dapat dikontribusikan dengan lembaga / organisasi lain dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, antara lain: Pencegahan / preventif terhadap tumbuhnya kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan lain-lain melalui kegiatan olah raga, kesenian dan rekreasi dll.

Pelayanan dan rehabilitasi sosial antara lain :kebersihan lingkungan, penyantunan para penyandang cacat anak terlantar secara rujukan maupun langsung, penyantunan para korban bencana dan lain-lain.

Pengembangan melalui kerjasama dengan organisasi sosial yang ada, pembentukan Kelompok Usaha Bersama, ketrampilan ekonomi produktif dll.

Kependudukan dan lingkungan hidup, kesehatan dan gizi, KB, pertanian dll.Program-program tersebut bersifat fleksibel ( dapat berubah ), mengembangkan dan tuntas tanpa menimbulkan akses-akses negatif. Adapun fungsinya antara lain : sebagai pencegahan, rehabilitasi, pengembangan dan penunjang.

Selain dari program , banyak kegiatan yang dapat diprogramkan untuk membangun Desa / Kelurahan khususnya pada bidang kesejahteraan sosial.
Source :

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pengertian Pelapisan Sosial

Pengertian pelapisan sosial secara umum, Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut max weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

Ukuran kekuasaan dan wewenang

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
  • Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
  • Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.

Dampak positif dari pelapisan sosial menurut saya hanya sedikit dan bahkan hampir tidak ada dampak positifnya, karena setiap orang dibedakan hanya dari hal kecil yang umumnya banyak orang bisa meraihnya, hanya masalah waktu saja untuk mendapatkannya. Dan biasanya orang yang menginginkan pelapisan sosial seperti ini adalah orang yang sudah memiliki kelebihan dari lahir seperti kekayaan, kekuasaan dan kehormatan. Orang-orang seperti ini cenderung membedakan orang lain yang tidak sama dengan dirinya karena menganggap dirinya paling baik dari yang lain. Padahal semua orang dinila sama dihadapan yang maha kuasa, kita dibedakan justru apa yang tidak kita lihat yaitu amal perbuatan kita.

Untuk dampak negatif dari pelapisan soasial yaitu mudahnya timbul perpecahan dan jauh dari persatuan, karena "Perbedaan atau tingkataan akan menimbulkan perpecahan". Meskipun semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika yang artinya meskipun kita berbeda-beda tapi kita satu tujuan, tapi yang namanya tingkatan pasti mudah menimbulkan perpecahan. Contoh kecilnya dalam pelayanan rumah sakit, orang yang punya uang banyak kelasnya dibedakan dan juga perawatannya juga didahulukan serta semua keperluannya dipercepat, tapi yang sering kita lihat di tv banyak orang yang tidak mampu dibiarkan oleh pihak rumah sakit padahal pasiennya dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Belum lagi adanya sekolah yang khusus orang-orang kaya dan ada juga khusus orang-orang yang pintar, bagaimana orang Indonesia bisa pintar jika orang yang tidak pintar tidak bisa masuk kesana untuk menjadi pintar.

Masih banyak lagi contoh-contoh pelapisan sosial, tapi intinya janganlah kita membuat suatu perbedaan atau tingkatan dalam sebuah kebersamaan, itu hasilnya tidak akan baik dan bahkan akan menimbulkan perpecahan. "Satukanlah perbedaan, karena perbedaan itu indah."



Source :

Warga Negara dan Negara



Warga negara dan negara sangat erat kaitannya karena tidak mungkin adanya sebuah negara tanpa adanya warga negaranya, sehingga negara seharusnya memperhatikan keadaan warga negaranya supaya warga negara bisa ikut membantu perkembangan negaranya. Sebelum kita membahas lebih jauh kita lihat dulu pengertian negara dan warga negara.

Menurut pendapat saya Negara adalah suatu wilayah yang memiliki penduduk,dipimpin oleh suatu pemerintahan dan diakui keberadaannya oleh negara lain. mengapa saya berpikir seperti itu karena melihat dari ciri-ciri sebuah negara dapat kita buat sebuah pengertian yang mudah untuk dipahami. sedangkan pengertian Warga Negara adalah sekumpulan manusia yg mendiami / menempati suatu wilayah yang disebut negara.

Peran warga negara sangatlah penting bagi negara agar terciptanya keselarasan dalam pelaksanaan pemerintahan disetiap negara, Sekarang kita lihat bagaimana peran serta rakyat Indonesia dalam membangun bangsa dan negara. Peran warga negara yang paling penting adalah dukungan terhadap negaranya sendiri, karena jika sebuah negara rakyatnya ikut mendukung dan bahkan sampai ikut serta dalam program negara maka Insya Allah negara tersebut akan maju dan berkembang karena kekompakan rakyatnya. Jika sebuah negara hanya pemerintah saja yang membangun negara tanpa ada ikut serta rakyat maka negara itu sulit untuk berkembang. Apa lagi negara kita indonesia yang menganut sistem demokrasi yang semuanya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi tanpa adanya bantuan dan keikutsertaan rakyat pemerintahan akan berjalan setengah-setengah dan kita tau sendiri kalau yang setengah-setengah itu kurang baik.

Contoh kecil peran kita terhadap negara adalah mendukung Indonesia dalam segala bidang, contohnya pada acara Sea Games kemarin kita dukung Indonesia dengan penuh semangat agar negara kita bisa menang dan alhasil karena kita sebagai tuan rumah dan seluruh rakyat Indonesia bisa mendukung akhirnya kita berhasil menduduki juara umum diajang Sea Games 2011 ini. Itu merupakan kebanggaan bagi Indonesia khususnya kita semua sebagai warga negara Indonesia dan kita harus bisa meningkatkan prestasi kita agar bisa mempertahankan gelar tesebut. Sebetulnya masih banyak peran kita sebagai warga negara terhadap negara kita ini seperti ikut serta dalam bela negara, mentaati hukum, melaksanakan upacara bendera, mereyakan hari kemerdekaan RI, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sekarang kita tanya pada diri sendiri peran apa saja yang bisa kita lakukan untuk negara ini dan sudahkah kita melakukan peran penting untuk negara ?

Jawabannya pasti ada dalam diri sendiri karena dalam diri sendiri terdapat jawaban yang lebih memuaskan dari pada dari orang lain, sekecil apapun peran anda lakukanlah karena sekecil apapun itu akan sangat berarti bagi negara kita. Dan ingat selalu utamakan "Persatuan dan Kesatua", seperti kata pepatah "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh."

Sabtu, 17 Desember 2011

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Sebelum membahas mengenai masyarakat pedesaan dan perkotaan, sebaiknya kita mengetahui definisi masyarakat itu sendiri. 


Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).

Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang tinggal di perkotaan yakni daerah yang lebih maju dan berkembang. Sedangkan masyarakat pedasaan merupakan masyarakat yang beertempat tinggal di kawasan pedesaan yakni daerah yang masih alami atau belum ada perubahan dalam pembangunan yang signifikan. Nah lalu apa bedanya masyarakat perkotaan dan pedesaan dalam suatu hal misalnya dalam hal kehidupan sosial masyarakat, dalam hal peluang kerja dan lain-lain. Mari kita bahas satu per satu.

  • Masyarakat perkotaan merupakan masarakat yang umunya tinggal di daerah perkotaan, daerah perkotaan biasanya lebih berkembang dari pada daerah pedesaan karena orang-orang cenderung memilih kota-kota untuk bekerja ataupun membuka usaha mereka. Ini membuat daerah perkotaan jadi berkembang dari pada daerah pedesaan, sehingga daerah pedesaan kurang mampu memenuhi kebutuhan dalam penyediaan pekerjaan untuk masyarakatnya dan ini yang membuat masyarakat pedesaan berpindah ke daerah perkotaan untuk mencari pekerjaan sehingga daerah perkotaan menjadi bertambah penduduknya. Karena di daerah perkotaan umumnya mengikuti arus globalisasi biasanya banyak kebudayaan-kebudayaan luar bisa masuk begitu saja dan mudah diserap begitu saja, contoh kecilnya dulu orang Indonesia saling gotong royong dan saling membantu antar sesama tapi sekarang orang-orang sudah menganut faham individualisme yg mengakar dari barat sehingga masyarakat kota kini lebih mementingkan dirinya dari pada membantu orang-orang disekelilingnya. 
  • Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Daerah pedesaan biasanya kebalikan dari daerah perkotaan, orang-orang dari desa pun cenderung memilih kota untuk mencari nafkah baik itu bekerja maupun bewirausaha. Karena mereka pikir jika dikota pendapatan mereka akan lebih banyak dari pada di desa, alasan itulah yang membuat masyarakat desa berpindah ke kota-kota besar. Padahal jika mereka berpikir untuk membuka usaha di desa dan kemudian berniat mengembangkannya sampai terkenal saya pikir tempat bukanlah masalah untuk mereka asalkan mereka bis mengaturnya dengan baik. Sayangnya mereka lebih tertarik untuk berpindah ke kota karena melihat orang-orang di kota lebih sukses sari pada di desa, padahal kenyataannya persaingan di kota persaingan lebih ketat, siapa yang tidak bisa mengikuti dan menyesuaikan arus disana mereka akan tertinggal. Dan dari sekian banyak penduduk dikota hanya sedikit yang bisa bertahan dengan keadaan baik. Belum lagi karena kepadatan penduduk dikota menyebabkan lapangan kerja menjadi sedikit karena terlalu banyaknya penduduk dikota. Untuk menanggulangi hal ini sebaiknya pemerintah meningkatkan sektor pembangunan dan wirausaha di daerah pedesaan sehingga masyarakat desa tidak perlu ke kota untuk mencari pekerjaan.

Jika dibandingkan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan tentu sama-sama ada nilai positif dan negatifnya. Nilai positif dari masyarakat perkotaan yaitu mereka lebih mandiri untuk mengurusi keperluan hidupnya karena cenderung mengukuti arus perkotaan yg begitu cepat dan untuk nilai negatifnya masyarakat perkotaan cenderung memiliki sifat individualisme yang cenderung tidak mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan nilai positif  dari masyarakat pedesaan mungkin kebalikan dari masyarakat perkotaan, masyarakat desa masih jauh dari sifat individualisme karena mereka biasanya melakukan banyak hal secara bersama-sama sehingga mempererat silaturahim antar masyarakat. Dan untuk nilai negatifnya mereka kurang bisa berkembang karena cenderung menutup diri dari pengaruh luar, memang pengaruh luar banyak yang tidak baik tapi bukan berarti hal baiknya tidak ada, mungkin bisa dibilang mereka kurang bisa memfilter hal baik dan buruknya.
"Tapi kita semua adalah saudara baik itu yang di kota maupun yang didesa, justru karena perbedaan kita bisa saling mengerti, karena perbedaan itu indah."







Source :

Selasa, 13 Desember 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Pengertian keluarga ideal secara umum
Keluarga ideal adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul, tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling ketergantungan. Di dalam keluarga ideal terdapat  lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Tipe keluarga idea
Ada beberapa tipe keluarga ideal  yakni keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.: Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan keluarga ideal
Peranan keluarga ideal  menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga ideal didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga ideal adalah sebagai berikut :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Tugas keluarga ideal
Pada dasarnya tugas keluarga ideal  ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
  
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi Keluarga ideal
Fungsi yang dijalankan keluarga ideal  adalah :

  1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
  2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota     keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
  6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,  seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. 
  8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya. 
  9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

Sebetulnya definisi keluarga ideal itu cakupannya luas dan tidak tergantung pada satu titik dan definisi keluarga ideal itu berbeda-beda untuk setiap orang atau individual. saya ambil contoh definisi keluarga ideal menurut saya sendiri, menurut saya keluarga ideal adalah sebuah keluarga yang kehidupannya harmonis yg didalam keluarga tersebut komunikasi antar anggota keluarganya sangat terbuka sehingga menciptakan keakraban dalam keluarga. Untuk menciptakan keluarga ideal itu tidak mudah karena membutuhkan keikutsertaan dan kerja sama semua pihak keluarga karena jika salah satu pihak tidak ikut serta atau punya pemikiran yang berbeda biasanya akan sulit sekali membentuk sebuah keluarga ideal. Memang setiap orang itu punya pemikiran masing-masing yang berbeda dengan orang lain, tapi dengan kominikasi yang baik untuk menyampaikan aspirasi atau pun hal-hal yang dia inginkan itu akan membuat orang disekitarnya bisa mengerti keadaan dia dari pada dia hanya diam dan malah bertindak arogan dan tidak terkontrol.
Setiap orang pasti ingin mempunyai keluarga yang ideal yang mereka inginkan sehingga mereka bisa bahagia dalam menjalani hidup mereka, tapi terkadang orang ingin membentuk keluarga ideal tapi cara yang mereka gunakan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan untuk membentuk keluarga ideal sehinggal hasilnya bukan keluarga ideal yang dia dapat mungkin bisa saja keluarganya tidak akan harmonis atau tidak sesuai yang mereka harapkan. Contohnya dalam kehidupan berumah tangga biasanya setelah menikah suami dan istri tidak semesra ketika mereka pacaran dulu sehingga dalam jangka panjang kurang komunikasi antar suami istri sehingga ketika ada masalah sepele saja dalam rumah tangga bisa jadi masalah yang besar karena biasaya hubungan yang kurang komunikasi akan saling menyalahkan dan tidak mau disalahkan sehingga masalah bukannya cepat selesai tapi malah menjadi panjang. Sebetulnya jika setelah menikah kemesraan mereka tidak berubah dari saat mereka berpacaran Insya Allah hubungan rumah tangga akan harmonis dan jika ada masalah akan cepat terselesaikan. Sebetulnya kedua suami istri tersebut ingin hubungan mereka seperti dulu lagi cuma karena gengsi dan malu jadi tidak ada yang mau memulai duluan dan lama kelamaan malah tidak melakukan sama sekali. Kemudian dari posisi anak, kita lihat biasanya orang tua cenderung tidak mau mendengarkan kata-kata anak yg berniat mengingatkan karena sebagai anak tidak pantas untuk memberitahu atau menasehati, tapi kebanyakan orang tua tidak mau mendengarkan dan menganggap anaknya itu menasehati. Ini bisa jadi pemicu keluarga tidak harmonis karena keterbukaan komunikasi terhambat hanya karena orang tua tidak mau mendengarkan apa yang anak katakan sehingga karena pemikiran anak masih labil anak tersebut bisa membenci orang tua dan jika dia nekad dia bisa kabur dari rumah dengan harapan jika kehilangan anaknya orang tua akan sadar bahwa apa yang anaknya harapkan itu penting dan menyesal tidak menurutinya. Cara seperti ini sebenarnya salah karena sifatnya mengancam dan jika berkepanjangan hasilnya tidak akan baik.
Jadi kesimpulannya bahwa sebuah keluarga ideal dapat dibangun jika semua anggota keluarga ikut serta dan bekerja sama untuk membangun keluarga yang ideal. Dan satu hal yang sangat penting untuk selalu diterapkan adalah jagalah komunikasi yang baik dan terbuka dalam keluarga agar aspirasi atau ide-ide dari setiap anggota keluarga bisa tersampaikan dan jika ada masalah dalam keluarga pun akan mudah terselesaikan. Luangkanlah waktu semingu sekali untuk berkumpul dengan keluarga dengan jalan-jalan ketempat rekreasi untuk menambah kedekatan dalam keluarga atau jika anda sibuk minimal luangkan waktu satu bula dua kali untuk berkumpul. Insya Allah itu semua ada manfaatnya untuk keluarga anda dan keluarga ideal yang anda harapkan pun bisa tercapai.


Source :

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

1. Pengertian Penduduk 

            Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
2. Pengerian Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur-unsur suatu masyarakat
a)        Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b)        Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c)       Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat :
1.        Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.        Masyarakat mardeka
a)       Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b)   Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua tipe masyarakat: 
  1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
  2. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bermasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang dan sudah mengenaltulisan.

3. Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjujung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat sunda, ramah tamah (someah), murah senyum, lemah lembut, dan sangat menghormati orangtua. Itulah cermin budaya dan kultur masyarakat sunda. Di dalam bahasa Sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk orang tua.

Seperti pada kebudayaan sunda, kebudayaan sunda termasuk kebudayaan tertua.kebudayaan sunda yang ideal kemudian sering dikaitkan sebagai kebudayaan raja – raja sunda. Ada beberapa watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup.Etos dan watak Sunda itu adalah cageur,bageur,singer dan pinter. Kebudayaan sunda juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perludilestarikan. Hampir semua masyarakat sunda beragama Islam namun ada beberapa yang bukan beragama islam, walaupun berebeda namun pada dasarnya seluruh kehidupan di tujukan untuk alam semesta.
Kebudayaan sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan – kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar sunda,  sering dikenal dengan masyarakat religius. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo “ silih asih, silih asah dan silih asuh”, saling mengasihi, saling mempertajam diri dan saling malindungi.Selain itu Sunda juga memiliki sejumlah budaya lain yang khas seperti kesopanan,rendah hati terhadap sesama, kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih kecil.Pada kebudayaan sunda keseimbangan magis di pertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan keseimbangan sosial masyarakat sunda melakukan gotong royong untuk mempertahankannya.

Budaya sunda memiliki banyak kesenian , diantaranya adalah kesenian sisngaan, tarian khas sunda, wayang golek,permainan anak kecil yang khas,alat musik sunda yang bisanya digunakan pada pagelaran kesenian.

Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang menampilkan 2 – 4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acra khitanan.

Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang diamainkan oleh seorang dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan.

Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik .

Tarian Ketuk Tilu , sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah 3 buah.
 
Alat musik khas sunda yaitu, angklung , rampak kendang, suling,kecapi,gong,calung. Angklung adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu , yang unik , enak didengar angklung juga sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia.

Rampak kendang adalah salah satu instrumen musik tradisional yang di mainkan bersamma – sama instrumen lainnya.


Nilai positif yang dapat diambil dari kebudayaan Sunda adalah seperti yang dikatakan diatas bahwa orang-orang sunda itu menjunjuung tinggi sopan santun, dari bahasa yang digunakan yang memiliki tingkatan, perilaku kepada yang lebih tua, dan yang lainnya. Prilaku orang sunda ini patut kita contoh karena mereka selalu mengutamakan kesopanan dimana pun mereka berada dan juga menghormati orang-orang yang ada disekitarnya. mengingat dizaman sekarang orang-orang diperkotaan sudah banyak yang terkontaminasi faham individualisme yang mementingkan diri sendiri ketimbang orang disekitarnya, sebaiknya orang-orang diperkotaan belajar kepada orang sunda bagaimana cara bersosialisasi dengan baik.

Sedangkan untuk nilai negatif dari kebudayaan sunda yaitu dalam kebudayaan sunda masih kental tentang sistem kepercayaan meskipun orang-orang sunda mayoritas beragama islam tapi mereka masih menganut sistim kepercayaan. Ini yang membuat orang sunda lama untuk bekembang baik dalam usaha maupun yang lainnya, karena mereka selalu dibatsi oleh aturan kepercayaan yang kurang jelas seperti contohnya yang sering disebut "pamali" oleh orang sunda, itu sebetulnya membatasi gerak orang sunda dalam melakukan sesuatu dan alhasil perkembangan mereka akan terhambat.