Bicara masalah manusia dan keindahan, disini saya akan bicara tentang alam yang sebenarnya sangat indah, namun keindahan alam itu bisa hilang oleh tangan jahil manusia. Saya sengaja membahas keindahan alam karena saya yang lahir dari kampung yaitu di Kuningan, Jawa Barat. Saya lahir di sebuah desa yang keindahan alamnya masih terjaga, saya sangat menyukai lingkungan yang alami yang masih terpelihara. Dari kecil saya senang sekali main di kebun, hutan, bahkan sungai yang arusnya deras. Saat saya bermain itu rasanya saya bersatu dengan alam dan merasakan ketenangan yang diberikan oleh alam jika kita ramah kepadanya.
Namun setelah saya dewasa dan menginjak ke masa perkuliahan, akhirnya saya harus meninggalkan kampung halaman saya yang indah itu. Saya terpaksa harus pindah ke daerah Jakarta untuk menuntut ilmu. Setelah saya merasakan tinggal di Jakarta dan mengetahui seluk beluk kota ini, saya merasakan perbedaan lingkungan alam yang begitu drastis. Sumpah saat saya lihat Jakarta itu beda banget dengan kampung saya, baik dari cuaca, lingkungan, apalagi aura alamnya. Kalau bicara lagi keindahan alam, sepertinya Jakarta sudah jauh dari kata indah. Kita lihat saja masalah sampah di Jakarta tidak pernah selesai bahkan menyebabkan banjir, sungai sudah tidak bisa digunakan karena suada murni tercemar terutama oleh masalah sampah tadi, dan masih banyak lagi hal-hal seperti itu. Ada penanggulangan membuat taman tapi tamannya penuh dengan semen, tanahnya di kapling block, itu si bukan memberi solusi tapi nambah masalah khususnya banjir.
Alam sudah tidak bersahabat dengan manusia, itu sebabnya banyak terjadi bencana alam. Itu semua bukan salah alam tapi salah manusia, manusia terlalu banyak menghancurkan alam itu sebabnya alam benci kepada manusia dan mengadu kepada Tuhan karena Tuhanlah pencipta mereka. Alam adalah sahabat kita, tanpa alam tidak ada yang bisa membantu kita karena kita hidup sesengguhnya bergantung pada alam. Hormatilah dan jagalah alam, maka alam akan mengormati dan memberikan apa yang mereka punya.
Namun setelah saya dewasa dan menginjak ke masa perkuliahan, akhirnya saya harus meninggalkan kampung halaman saya yang indah itu. Saya terpaksa harus pindah ke daerah Jakarta untuk menuntut ilmu. Setelah saya merasakan tinggal di Jakarta dan mengetahui seluk beluk kota ini, saya merasakan perbedaan lingkungan alam yang begitu drastis. Sumpah saat saya lihat Jakarta itu beda banget dengan kampung saya, baik dari cuaca, lingkungan, apalagi aura alamnya. Kalau bicara lagi keindahan alam, sepertinya Jakarta sudah jauh dari kata indah. Kita lihat saja masalah sampah di Jakarta tidak pernah selesai bahkan menyebabkan banjir, sungai sudah tidak bisa digunakan karena suada murni tercemar terutama oleh masalah sampah tadi, dan masih banyak lagi hal-hal seperti itu. Ada penanggulangan membuat taman tapi tamannya penuh dengan semen, tanahnya di kapling block, itu si bukan memberi solusi tapi nambah masalah khususnya banjir.
Alam sudah tidak bersahabat dengan manusia, itu sebabnya banyak terjadi bencana alam. Itu semua bukan salah alam tapi salah manusia, manusia terlalu banyak menghancurkan alam itu sebabnya alam benci kepada manusia dan mengadu kepada Tuhan karena Tuhanlah pencipta mereka. Alam adalah sahabat kita, tanpa alam tidak ada yang bisa membantu kita karena kita hidup sesengguhnya bergantung pada alam. Hormatilah dan jagalah alam, maka alam akan mengormati dan memberikan apa yang mereka punya.